Selasa, 15 Februari 2011

"Celoteh Cangkem"

Sebenarnya bukan terlambat atau baru saja tau tentang hal hal seperti ini,,tapi baru saja tertarik dan terinspisrasi untuk menuangkan beberapa dan seperti nya akan banyak lagi celoteh celoteh cangkem dalam media ini. Seperti yang didengung dengungkan The Panas Dalam (band bukan berasal dari Jakarta,apalagi Bogor), 

"Yang tidak bisa bahasa Indonesia, Jangan ikuti kami bernyanyi".

Sepertinya memang tidak ada yang istimewa dari riwayat hidup seorang Ari Yudisthira, A.Md, yang sebagian besar menghabiskan waktu hidupnya di Kota Bogor yang kini sudah menjadi Kota Angkot (setidaknya sampai lulus kuliah). Karena sejak tahun 2010 medio Mei, Gusti Allah nu Agung memberi jalan hidup saya yang harus meninggalkan kota tersebut ke ibukota propinsi terujung di negeri ini (Lihat di Peta Rupa Bumi Indonesia keluaran TNI AD atau bisa dilihat di buku pelajaran geografi kelas 4 SD keluaran terbaru).

Hampir setahun sudah saya berkedudukan di kota ini sebagai salah satu dari ribuan masyarakat Indonesia yang memilih untuk mengabdi pada negeri ini menjadi PNS. memang ada beberapa perubahan dalam pola pikir saya, namun tidak sedikit juga perubahan berupa kemunduran yang kalau tidak dicermati dengan seksama akan terjadi proses "pembegoan" secara perlahan namun bukan tidak mungkin kemunduran secara permanen.

Oleh karena itu, saya buat ini, dengan desakan beberapa teman seperjuangan saya di klub yang saat ini saya bela (untuk episode klub ini akan dibahas pada postingnya selanjutnya). Diharapkan bisa berbagi keceriaan dan kedukaan..terimakasih...

salam damai dan salam olahraga......... 





4 komentar:

  1. selamat datang,, dan selamat berbego ria didunia maya dari temporary menjadi permanen..
    welcome to the jenggot..

    BalasHapus
  2. jiaaaah tambah lagi jelema gelo..welcome to mamaa!!

    BalasHapus
  3. mantap bin ajaib mang ni orang....kaya jin, ada di mana2....hahahahaha....mantappp....

    rizkitigakali.blogspot.com

    BalasHapus
  4. terima kasih kepada agan & aganwati..Semoga Tuhan beserta orang2 yang berani.sekian terima kasih. (Kutipan dari pidato Bupati Kabupaten Timika)..hahaha

    BalasHapus